PROFIL PENGURUS YAYASAN PERADABAN CORDOVA
KH Ahmad Najiyulloh,
Lc
Najiyulloh adalah seorang dai yang sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat. Saat
ini dia adalah pembina di yayasan yang menaungi SDIT ‘Plus’ Cordova. Alumnus Gontor berusia 50 tahun ini
mendapatkan gelar Lc nya dari King Suud University, Riyadh, Saudi Arabia dari
fakultas pendidikan.
Pria
yang memiliki lima
anak ini lama berkiprah di LSM. Jabatan
terakhirnya adalah direktur di WAMY (World Assembly of Muslim Youth), sebuah
organisasi pemuda internasional yang mempunyai bannyak kantor perwakilan di
seluruh dunia. Di masa-masa ini dia
banyak sekali mengikuti berbagai seminar internasional di Malaysia, Jordania,
Mesir, Jerman, Singapura dan lain-lain. Dengan
pengalaman ini maka tidak heran kalau dia sangat fasih jika berbicara
tentang dunia Islam kontemporer. Tentu tidak mengherankan juga kalau dia
sangat banyak diundang sebagai nara sumber di berbagai seminar dalam dan luar
negeri.
Pada pemilu legislatif tahun 2004, Partai Keadilan
Sejahtera mengantarkannya terpilih sebagai wakil rakyat di DPR RI mewakili Kota
Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok.
Sejak itu putra kelahiran Bekasi ini meninggalkan jabatannya di WAMY
untuk berkonsentrasi penuh menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Karena komitmennya yang besar terhadap dunia
pendidikan, maka di sela-sela kesibukannya, dia masih bisa meluangkan waktunya
untuk mengemban amanah dalam membina SDIT ‘Plus’ Cordova.
H. Imam Hambali, SSi
Imam saat ini
dikenal sebagai salah satu tokoh masyarakat di Cikarang Baru. Pria terlahir 36
tahun yang lalu ini adalah sarjana Statistik ITS Surabaya. Telah menikah dan
dikaruniai dua orang anak, dia menjabat sebagai pengawas dalam struktur yayasan
yang menaungi SDIT ‘Plus’ CORDOVA. Sehari-harinya pria ini adalah seorang Purchasing
Manager sebuah perusahaan patungan Indonesia - Jepang.
Berorganisasi adalah bagian dari kehidupannya. Dimulai dari SMP, SMA, dunia kampus dan
sampai sekarang. Terbukti telah banyak
amanah yang diembannya seperti ketua Yayasan Mekar Indah Cikarang Baru, Ketua
Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Bekasi (FKMMB), Pendiri Forum Komunikasi
Musholla Masjid Cikarang Baru dan Ketua Kordinator Cabang VI DPD PKS Kab. Bekasi.
Pria yang berbahasa inggris aktif ini adalah trainer
berbagai organisasi dalam bidang motivasi.
Dia juga seorang pengisi berbagai taklim dan ceramah di mana-mana.
Cucu seorang ulama terkemuka di Kab.Bekasi ini mempunyai
pengalaman dan kompetensi yang meyakinkan dalam bidang manajemen. Ditambah dengan ilmu S2 magister managemennya semakin menambah
kekuatan SDIT ‘Plus’ CORDOVA menjadi sebuah lembaga yang berkarakter kuat dan
menjadi kebanggaan umat.
Ir.
H. Emir Sadikin
Emir menjabat sebagai
pengawas dalam struktur yayasan yang menaungi SDIT “Plus” Cordova. Pria 40 tahun yang telah dikaruniai empat
anak ini sehari-harinya adalah seorang Senior Manager di sebuah developer
kawasan industri terkemuka di Cikarang.
Dia mempunyai
pengalaman, kompetensi dan track record yang meyakinkan dalam bidang manajemen,
pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia. Pengalaman praktisnya dimulai dari
SMP sebagai Wakil Ketua OSIS dan SMA sebagai Sekretaris Umum OSIS. Menggondol gelar insinyur dari ITB Bandung 16
tahun yang lalu, selama kuliah dia aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan dan
Masjid Salman ITB. Kemampuannya sebagai
mentor, trainer dan pembicara sudah diasah selama masa kuliah ini.
Untuk memperkaya
kompetensi profesional dan sekaligus tuntutan profesi, dia mendapatkan
pelatihan di Jepang, Jerman, Thailand, Philipina dan China. Ia juga dipercaya menyampaikan presentasinya
dalam forum seminar internasional di Thailand, Philipina dan China di samping
presentasi dalam forum seminar nasional di Jakarta, Bandung, Medan dan
Semarang. Kunjungan-kunjungan insidentil
ke Perancis, Belanda, Malaysia dan Singapura serta Arab Saudi saat menunaikan
rukun Islam kelima, turut memperkaya wawasannya.
Aktif sebagai
pengurus DPD PKS Kabupaten Bekasi dan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia
Bekasi, dia banyak mengisi
pelatihan-pelatihan untuk berbagai kalangan seperti siswa SMA, mahasiswa
dan karyawan.
Dengan back ground
dan kompetensi yang dimilikinya, dia yang saat ini sedang mengikuti program S2
Magister Manajemen, bertekad untuk menjadikan SDIT “Plus” Cordova menjadi
lembaga pendidikan berkarakter terkemuka yang layak dibanggakan umat.
Ida
Saidah, M.Psi
Ida yang menjabat
sebagai ketua yayasan, dikenal oleh lingkungan terdekatnya sebagai wanita
tangguh, taft, dinamis serta sangat kreatif dan inovatif. Ibu empat anak kelahiran Bekasi 37 tahun yang
lalu ini lulus sarjana S1 dengan sangat meyakinkan, predikat cumlaude dengan
masa kuliah hanya tiga setengah tahun dari FISIP Unpad Bandung.
Aktif dalam
kegiatan sosial sejak masa kuliah, keaktifannya tidaklah berkurang dengan
predikat ibu rumah tangga, wiraswasta dan ustadzah yang disandangnya. Pengurus DPD PKS Kabupaten Bekasi ini setiap
harinya sibuk dengan berbagai majelis taklim yang dibinanya dan berbagai
kegiatan sosial yang dilakoninya.
Hampir tiga tahun
yang lalu, dia mendirikan lembaga pendidikan pra sekolah, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Bina Auladia. Konsep pendidikan yang berbeda dengan TK lain
pada umumnya yakni kepercayaan bahwa setiap anak adalah individu yang berbeda
dengan potensi yang berbeda pula, menjadikan TKIT Bina Auladia sangat cepat
diminati masyarakat. Aplikasi kebebasan dan konsep sekolah alam menjadikan murid-muridnya sangat
menikmati pendidikan yang diberikan.
Kepercayaan masyarakat
langsung terbukti pada tahun kedua di mana pendaftaran murid baru langsung
penuh pada hari pertama pendaftaran.
Dorongan kepercayaan ini juga yang membuat sebagian orang tua murid
mendesaknya untuk segera mewujudkan sebuah SDIT dengan konsep yang link and
match dengan TKIT Bina Auladia. Akhirnya
lahirlah SDIT “Plus” Cordova yang mulai beroperasi pada tahun ajaran 2007/2008.
Untuk menjamin
ketersinambungan konsep pendidikan yang diprakarsainya, maka selain sebagai
ketua yayasan, dia juga langsung terjun sebagai Kepala Sekolah. Jejak pertama sudah ditorehnya saat seleksi
penerimaan siswa baru. Sebuah prestasi
baru yakni tidak ada suara tangis anak sama sekali dalam proses seleksi di SDIT
“Plus” Cordova. Sebuah bukti bahwa
bahkan anak usia TK langsung merasa nyaman dalam lingkungan baru yang
sebenarnya masih asing bagi mereka.
dr. Hj. Nurita
Hidayati
Nurita menjabat sebagai Sekretaris dalam struktur yayasan
yang menaungi SDIT ‘Plus’ CORDOVA. Lahir di Ngawi 33 tahun yang lalu, dia telah
menikah dan dikaruniai dua orang anak. Nurita lulus sebagai sarjana kedokteran
dari Unissula, Semarang.
Aktif berorganisasi sejak SMA, ibu dokter yang menjadi
Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bekasi ini dikenal oleh lingkungan terdekatnya
sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial. Tidak heran jika ibu dokter ini
menjadi pengurus Dewan Zakat dan Sosial Yayasan Mekar Indah, Cikarang Baru. Ibu
dokter ini bertekad untuk menjadikan SDIT ‘Plus’ Cordova menjadi sekolah
unggulan kebanggaan umat.
Hj. Euis Bahriah,
BSc
Euis adalah seorang ahli keuangan. Menyelesaikan SD, SMP dan SMA di Bekasi, ia melanjutkan kuliah sampai
lulus di Akademi Keuangan dan Perbankan, Yogyakarta. Sesuai dengan keahliannya, ibu lima anak ini dipercaya
sebagai bendahara yayasan. Apalagi ibu
berusia 41 tahun ini telah mendapatkan warisan jiwa kewirausahaan dari orang
tuanya yang adalah seorang pengusaha sukses di zamannya.
Dengan
kemampuan dan latar belakang yang dimilikinya, ibu yang juga telah bergelar
hajjah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kemajuan
SDIT ‘Plus’ Cordova.
0 komentar:
Posting Komentar